Minggu, 29 November 2015

Membaca Jadi Ketrampilan Hidup yang Penting


Mentawai- Kemampuan membaca merupakan keterampilan hidup yang penting untuk menjamin keberhasilan setiap orang. Agar terampil dalam membaca, apalagi siswa perlu diberi banyak kesempatan untuk membaca buku yang relevan, dalam hal isi maupun tingkat kemampuan membacanya.yang baik.kata wakil Bupati Mentawai.Rijel Samaloisa saat membuka acara perpustakaan Kabupaten Mentawai. di Aula Kantor Bupati. (30/11/2015)

“Kegiatan membaca akan lebih efektif, bila dilaksanakan di dalam dan di luar jam pelajaran. Anak perlu batuan guru dan orang tua dalam membaca teks, membahas, dan memahami isi bacaan,” ujar Kepala Bappeda  Kabupaten Kepulauan Mentawai, Naslindo Sirait saat menjadi nara sumber bagi peserta “Membangun Jaringan Kerja Sama Perpustakaan Melalui Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) di Aula Kantor Bupati Mentawai.”karena ia, mengatakan kita sangat jauh tertingal dari negara Malaysia dan Viatnam..
Dijelaskan, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pihak Perpustakaan Kabupaten Mentawai bekerja sama dengan (IPI) Propinsi Sumatera Barat,di ketuai oleh Drs Arwendria S,I,P.M.Si. Yendri Buharman S. Hum. yang juga di hadiri oleh ketua IPI Kabupaten Mentawai.Kortanius sabalekakek memberikan pelatihan penggunaan buku berjenjang bagi para PNS, Masyarakat dan guru. Selanjutnya para guru yang telah mendapatkan pelatihan akan mengimplementasikan penggunaan buku berjenjang di kelasnya masing-masing.
Buku bacaan berjenjang sendiri dibagi dalam enam tingkatan sesuai dengan jenjang kesulitan, mulai dari yang sederhana untuk anak yang baru belajar membaca, sampai yang kesulitannya semakin tinggi untuk anak yang sudah lancar membaca.juga bagi Masyarakat dan PNS.
“Masing-masing jenjang ditandai warna sampul buku yang berbeda. Ragam buku tersebut juga dilengkapi dengan buku besar untuk membaca bersama dan diharapkan tidak habis dalam sekali baca,” jelasnya.
Mutia Sitorus, yang merupakan kepala perpustakaan Kabupaten Kepulauan Mentawai, sudah mempraktikkan penggunaan buku berjenjang untuk semua kelas. Walaupun sudah mempraktikkan sewaktu TOT, ternyata banyak hal menarik yang dia alami ketika mempraktikkannya langsung ke kelas. Dan PNS ,masyarakat Dia harus memetakan ulang kemampuan membaca untuk siswa dengan teknik 5 jari. Kemudian membaca bersama dan menarik perhatian siswa untuk aktif semua.

“Setelah membaca bersama dilakukan, siswa yang kurang mampu dalam membaca akan dikelompokkan bersama siswa yang memiliki kemampuan yang sama. Di dalam kelas terdapat dua atau lebih kelompok siswa yang kemampuan membacanya berbeda. Guru memilih dan memperkenalkan buku baru serta membimbing setiap siswa dalam membaca dan memahami isinya. Melalui pendekatan membaca terbimbing ini, kebutuhan individu siswa dapat dipenuhi,” tandas Mutiara.(heri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar