Jumat, 06 November 2015

Hubungan Media Dengan Humas yang Baik

   
 Di Susun Oleh Heripamalis -di susun Oleh Heripamalis- Hubungan media adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh individu ataupun profesi humas suatu organisasi atau pemerintah ,untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam  rangka pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang (balance) hubungan media banyak dikaitkan dengan konteks memberitaan yang tidak berbayar atau publisitas positif.atau Pariwara.

Dalam profesi humas hubungan media juga sering kali dipahami sebagai penanganan krisis dengan memberitakan tentang hal –hal positif tentang perusahaan saat perusahaan sedang dilanda berita negatif  juga hal hal yang terjadi di pemerintah.,pada saat kritis cara terbaik penanganan hubungan media oleh humas adalah dengan mengakui dan memperbaiki kesalahan dengan menginformasikan usaha usaha ke depan dalam hal ini baik media massa maupun humas dalam posisi memanfaatkan dan saling diuntungkan (simbiosi mutualisme)

Contoh pemanfaatkan media massa untuk kepentingan organisasi dan publisitas positif adalah liputan berita saat sesuatu partai mengembalikan total uang insentif legeslasi sebesar 3,4 melyar .perhatikan bahwa hal ini bisa dilakukan tampa liputan ,namun dengan diliput berita maka kejadian ini menimbulkan citra positif untuk organisasi dan sisaat yang sama media massa mendapat berita.

Tujuan
1 untuk memperoleh publikasi seluas  mungkin
2 untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan media (liputan laporan ulasan tajuk yang wajar obyektif dan berimbang mengenai hal hal yang menguntungkan lembaga organisasi.
3 untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan kegiatan lembaga/organisasi
4 untuk melengkapi data/informasi bagi pimpinan lembaga/organisasi bagi keperluan pembuatan penilaian (assesment) secara taat mengenai situasi atau permasalahan yang mengpengaruhi keberhasilan kegiatan lempaga /perusahan.
5 mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh rasa saling percaya dan menghormati.

Manfaat
1 membangun pemahaman mengenai tugas dan tangung jawab organisasi dan media massa
2 membangun kepercayaan timpal balik dengan prinsip saling menghormati dan menghargai kejujuran serta kepercayaan.
3 penyampaian /perolehan informasi yang akurat jujur dan mampu memberikan pencerahan bagi publik.

Hubungan Humas dan Media Massa ,Hubungan humas –Pers
Humas dan hubungan pers (publik relations dan pers relations) keduanya bisa disingkat PR sering diangap sama.tentu saja anggapan ini salah karena hubungan pers tersebut hanya merupakan salah satu bagian dari humas kegunaan hubungan pers bergantung pada sejauh mana peranan dan keberadaan media massa itu sendiri serta tingkat penerimaannya oleh masyarakat karena itu hubungan pers lebih populer di negara negara industri yang sudah maju yang sebahagian besar penduduknya tinggal di daerah daerah perkotaan di mana media massa ada dalam jumlah serta variasi yang perlimpah.

Pengertian hubungan pers
Hubungan pers (pers relations) adalah upaya upaya untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimal atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dan organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Dalam prakteknya hubungan pers ternyata tidak hanya terkait dengan kalangan pers (istilah yang populer bagi kalangan media cetak khususnya jurnalisme surat kabar) saja malainkan juga semua bentuk media lainnya media cetak,media bioskop media elektronik seperti halnya radio dan televisi  oline dan sebagainya, istilah istilah dari dunia media cetak memang cendrung lebih populer ,sedangkan istilah lain yang secara harafiah lebih tepat justru tidak diterima secara luas misalnya saja istilah hubungan media (media relations) meskipun kurang populer bila dibandingkan dengan istilah siaran berita atau paparan berita (news release) istilah siaran pers (pers release) ternyata masih cukup banyak yang mengunakannya termasuk kalangan pratisi humas profesional.

Tujuan pokok diadakannya hubungan pers dalah menciptaan pengetahuan dan pemahaman jadi jelas bukan semata mata menyebarkan suatu pesan sesuai dengan keinginan perusahaan atau badan juga induk atau klien demi mendapatkan suatu citra atau sosok yang lebih indah dari pada aslinya di mata umum ,tidak seorangpun yang ber hak untuk mendikte apa yang harus diterbitkan atau disiarkan oleh media massa ,setidaknya di suatu masyarakat yang demokrasi seperti yang pernah dikemukakan oleh pelopor jasa konsultasi humas bahwa semua jenis materi pers harus bebas dari nilai nilai dan kepentingan sepihak kreteria kejujuran dan kenetralan itu juga harus dipegang teguh oleh kalangan praktisi humas.

Setiap pesan atau berita yang disampaikan kepada masyarakat melalui pers haruslah sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya ,baik atau buruknya humas diukur berdasarkan kejujuran dan sikakap netralnya kepentingan masyarakat ,dalam hal ini adalah para pembaca pendengar atau pembaca selalu diutamakan kalau hal ini benar benar dipertahatikan maka sambutan khalayak pembaca pendengar dan pemerisa dengan sendirinya akan positif sehingga perusahaan induk atau klien humas tadi pasti akan memperoleh suatu publisitas yang baik seperti diinginkan.

Berikut ini adalah sebuah ringkasan atau rangkuman atas hal hal terpenting perihal pers yang harus diketahui oleh humas seorang pratisi humas.

Kebijakan editorial ini merupakan pandangan dasar dari suatu media yang dengan sendirinya akan melindasi pemilihan subjek subjek yang akan sicetak atau yang akan diterbitkannya misalnya saja ada koran koran yang senentiasa memuat ulasan secara singkat mengenai berbagai macam  transaksi bisnis yang terjadi setiap hari.

Frekuensi penerbitan setiap terbitan punya frekuensi penerbitan yang berbeda beda bisa beberapa kali dalam sehari ,harian dua kali menggu ,mingguan bulanan atau bahkan tahunan praktisi humas juga perlu mengetahui berapa edisi yang terbitkan dalam tiap penerbitan.

Tanggal terbit kapan tanggal dan saat terakhir sebuah naskah harus diserahkan ke redaksi untuk penerbit yang akan datang.tanggal penerbitan dari suatu media ditentukan oleh frekuensi dan proses pencetakannya di Padang koran koran yang memiliki jaringan percetakan di berbagai tempat di luar padang jadi tidak hanya di Sumbar saja biasanya dapat terbit lebih cepat daripada koran koran. Lainnya.

Proses pencetakan apakah suatu media dicetak secara biasa (letterpress) dengan teknik teknik fotograver litografi dewasa ini teknik percetakan yang populer di seluruh dunia adalah teknik offset litho.

Daerah sekulasi apakah jangkauwan sirkulasi dari suatu media itu bersekala lokal khasus di daerah pedesaan perkotaan bersekala nasional ataukah bahkan sudah bersekala internasional ,teknologi satelit memungkinkan dilakukannya sirkulasi atau distribusi media secara internasional beberapa koran dan majalah yang sudah memiliki sirkulasi secara internasional adalah internasional herald tribune wall street journal dan sejumlah surat kabar dunia.

Jangkauwan pembaca beberapa dan siapa saja yang membaca jurnal atau media yang bersangkutan seorang pratisi humas juga dituntut untuk mengetahui kelompok usia jenis kelamin status sosial minat khusus kebangsaan etnik agama hingga ke orientasi politik dari khalayak pembaca suatu media.

Matode distribusi pratisi humas juga perlu mengetahui metode metode distribusi dari suatu media apakah itu melalui toko toko buku dijajakan secara langsung dari pintu ke pentu lewat pos atau sistem langganan atau secara tekontrol.

Ada sejumlah prinsip umum setiap pratisi humas dalam menciptakan dan membina hubungan pers yang baik prinsip prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

Memahami dan melayani media dengan berbekal semua pengetahuan di atas seorang pratisi humas akan mampu menjalin kerja sama dengan pihak media ia,juga akan dapat menciptakan suatu hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya parapekasi humas harus senentiasa siap menyediakan atau memasok materi materi yang akurat di mana saja dan kapan saja hal itu dibutuhkan hanya dengan cara inilah ia akan dinilai sebagai suatu sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya oleh para jurnalis bertolak dari kenyataan itu maka komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan akan mudah diciptakan dan dipelihara.

Menyediakan salinan yang baik mislannya saja menyediakan reproduksi foto foto yang baik manarik dan jelas dengan adanya teknologi input langsung melalui komputer ketnologi kini sangat memudahkan kereksi dan penyusunan ulang dari suatu terbitan seperti siaran berita atau news release penyediaan salinan naskah dan foto foto yang baik secara cepat menjadi semakin penting.

Bekerja sama dalam penyediaan materi sebagai contoh petugas humas dan jurnalis dapat bekerja sama dalam mempersiapkan sebuah  acara wawancara atau temu pers dengan tokoh tokoh tertentu.

Menyediakan fasilitas verifikasi para pratisi humas juga perlu memberi kesempatan kepada para jurnalis untuk melakukan verifikasi membuktikan kebenaran atas setiap materi yang mereka terima ,contoh kongkretnya para jurnalis itu diizinkan untuk langsung menengok fasilitas atau kondisi kondisi organisasi yang hendak diberitakan.

Membangun hubungan personal yang kokoh suatu hubungan personal yang kukuh dan positif hanya akan tercipta serta terpeliharanya apabila dilandasi oleh keterbukaan kejujuran kerja sama dan sikap saling menghormati profesi masing masing.

Agar hubungan kemetraan ini dapat berjalan dengan baik dan tujuan mereka dapat diwujudkan secara optimal ,yakni melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan sebaik baiknya maka ada beberapa hal yang sangat penting dilakukan tiap praktisi humas

Hubungan humas dengan wartawan bersifat profesional selain melayani masyarakat humas wajib melayani wartawan secara profesional ,humas jangan berhubungan terlalu mesra dengan wartawan, kedua belah pihak terutama masyarakat yang mereka layani ,pasti rugi bila tak ada jarak yang pas antara humas dengan wartawan ,sebagai ilustrasi dua sejoli yang saling merapatkan wajah pastilah tak mampu melihat wajah pasangannya dengan cermat karena jarak pandang tidak pas,mata tidak /kurang difungsikan yang berfungsi hanya perasahan emosi ,celakanya bila suatu ketika personel humas berselisih atau bertengkar dengan mitra mesranya (wartawan) maka akibat buruknya tak saja merugikan kedua belah pihak tapi terutama merugikan masyarakat yang mereka layani ,di samping niscaya merugikan lembaga masing masing ,tampa menggurangi hubungan mesra wartawan humas harus senentiasa berinisiatif menjaga jarak yang pas dengan mitra sejajarnya wartawan ,hubungan kedua belah pihak harus sehat terhormat dan bermatabat,

Dimata wartawan humas harus berwibawa ,wibawa yang alamih bukan sok berwibawa atau ,wibawa yang yang dibuat buat agar disegani wartawan ,humas yang profesional pastilah cerdas berpengetahuan sangat luas terpelajar disiplin dan benar benar menguasai bidang pekerjaan ,ia juga sangup menganalisis dengan tajam tiap berita di media massa yang menyangkut daerah ,instansi dan para pejabat pemda /DPRD yang bersangkutan dengan demikian ,humas mampu memberikan masukan yang baik terhadap para pengambil keputusan di instasi di mana ia bekerja humas yang benar benar mampu bekerja secara profesional termasuk menjaga jarak yang pas dengan mitranya ,pastilah di hormati disegani dan dipercayai wartawan,bukan sebaliknya humas mengambil hak wartawan.

Humas harus mengetahui seluk beluk dunia wartawan atau atau jurnalis termasuk irama kerja wartawan di tiap jenis media massa serta fungsi media massa ,ini berarti humas mesti tahu nilai nilai berita tenggat waktu laporan wartawan peta media massa baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional ,kode etik jurnalis , kode etik pedoman prilaku penyiaran, undang undang no,40,/1999 tentang pers undang undang no,32/2002 tentang penyiaran kekuasaan atau kekuatan media massa ,visi dan misi media massa yang beredar /beroperasi di wilayah nya dan sebagainya.

Humas juga harus /perlu memiliki kemampuan praktek jurnalis ,yakni meliput wawancara memotret ,menulis berita khas feature news dan artikel opini selain memperkaya pengetahuan dan pratek melalui bacaan dan pelatihan jurnalis ,humas juga perlu memahami media massa.

Humas harus mampu mengenal wartawan dan redaktur secara personal ,ini sangat penting agar humas mampu berkoordinasi dengan efektif dengan mitranya ,humas harus tahu tingat /jenis komunikasi yang lazim digunakan wartawan yang sedang berbicara dengannya sesuai latar belakang budaya daerah dan tingkat pendidikan tiap wartawan pastilah memiliki gaya berkomunikasi masing masing ,ada wartawan yang lazim menerapkan komunikasi konteks rendah menyatakan sesuatu secara halus atau berputar putar tak langsung ke tujuan tapi ada pula wartawan yang biasa menerapkan komunikasi konteks tinggi berbicara blak blakan atau terus terang ,langsung ke tujuan ,humas harus mampu berbahasa dengan baik sesuai bahasa dan tingkat bahasa abstkaksi wartawan yang sedang dihadapi ,humas perlu tahu pula riwayat hidup wartawan yang biasa atau rutin meliput di lingkungan kerja pemda dan DPRD ,misalnya tanggal lahir /perkawinan ,humas perlu memperhatikan ulang tahun media massa yang beredar /beroperasi di daerahnya ,dengan dimikian ,humas dapat menjalin hubungan insani (human relations) secara efektif dengan mitranya.

Humas jangan bersikap diskriminatif terhadap wartawan /media massa ,semua wartawan profesional muda atau tua kaya atau miskin ,berpenampilan keren atau kumuh dan media massa besar atau kecil ,lokal atau nasional ,baru atau lama ,partisan atau independen harus diperlakukan dengan adil tak ada anak emas dan anak tiri ,hal terpenting humas wajib melayani hanya wartawan yang benar benar wartawan .humas tak perlu melayani apalagi memitra ,wartawan CNN Cuma nanya nanya alias wartawan yang tak memiliki induk organisasi yang sah di Indonesia PWI AJI AJTI apa lagi tak memilik media massa yang dimaksud melayani di sini adalah memberikan fakta fakta atau informasi penting yang dibutuhkan oleh khalayak media massa di mana wartawan yang bersangkutan bekerja ,ini berarti humas tak boleh merusak idealisme atau profesi wartawan dengan memberikan janji janji yang muluk atau sejenisnya ,humas sama sekali tak berusan dengan manajemen media massa di mana wartawan itu bekerja.narasumber S.Sahala Tua Saragih./dan lainnya.(*)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar