Senin, 21 Maret 2016

Saat Humas Mengatur Berita Wartawan di mana Indevendensinya


 Mentawai- Selasa (22/3/2016) siang, situasi di Tuapeijat Hujan Lebat dengan mendadak disertai anggin  cukup kencang melanda ibu Kabupaten Kepulauan Mentawai.para kuli tinta sibuk dengan khasus pembunuhan yang terjadi di Yayasan Kaum Tuapeijat.dan mereka sudah jarang pergi ke Humas lagi. 


Peneliti Forum Masyarakat Peduli Indonesia Bersatu  (Pekat) Suherman menilai, keinginan Humas Mentawai mengatur kinerja wartawan merupakan langkah mundur. sebuah kebodohan sangat berbahaya bagi Pemerintah Daerah sendiri dengan cara cara orde baru itu. 


Alih-alih membuat para wartawan yang bertugas di Mentawai terlihat bisa diatur malah membuat mereka lebih liar dengan berita berita yang berkaitan dengan hukum, namun Humas Mentawai, seakan ingin mengendalikan awak media sekuka hatinya. 


"Kabag Humas  sepertinya masih berparadigma Orde Baru yang gemar mengendalikan wartawan agar menginformasikan hal-hal positif saja," kata Suherman ke media massa.hal itu sangat bertentangan dengan idevendensi wartawan yang dituntut oleh masyarakat Mentawai untuk  memberitakan berita fakta data yang terjadi. 


“Menurut dia, daripada sibuk mengatur  wartawan,dengan berita dan klipingnya , Kabag Humas  sebaiknya lebih fokus menyelesaikan Tofoksi  lembaga yang dipimpinnya. Sehingga, tidak ada kegaduhan yang ditimbulkan buat Pemerintah Mentawai.kalau media massa di persulit dengan aturan aturan yang tidak dibuat oleh daerah lain.atau UU jangan salahkan ,nanti berita berita wartawan kurang baik terbit dan membuat mentawai heboh.



"Pemerintah Daerah Mentawai  kita ini terlalu sibuk dengan aksesoris wajana sekaligus santai dengan substansi. Daerah  kita juga suka ketertutupan sehingga mudah melakukan korupsi dan kejahatan lain. Media, dianggap sebagai pengganggu keleluasaan mereka melakukan pelanggaran dan kejahatan,di berbagai proyek daerah begitu banyak mempunyai fakta data oleh wartawan" kritik Suherman (heri).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar