kapolres AKBP Reko Indro Sasongko langsung memimpin psukan mengungkap pebunuhan JWT.di yayasan Kaum Mentawai.
Mentawai-Pelaku pembunuhan tamatan siswi SMA (JWT) 19 tahun di Asrama Kaum KM 1,Tuapeijat
Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, masih berkeliaran di Tuapeijat
Mentawai,kta Zul salah seorang masyarkat yang prihatin melihat mayat korban di
SRUD km. 9.ia begitu geram dengan kejadian begitu keji yang di alami oleh anak
anak asrama Kaum di KM 1,mereka adalah anak anak musibah Gempa dan Tsunami
2010 tersebut yang berasal dari Pagai Selatan .(21/3/2016)
“Korban berinisial (jwt) 19 tahun lulusan SMA.mengalami luka tusuk dipungung sebanyak dua kali luka di leher dan luka di tengan Saat di lihat
di RSUD, dipekirakan kejadiannya sekitar pukul 3.3o,wib dini hari korban meninggal pukul 6,oo,wib pagi.di RSUD
Tuapeijat Sipora Utara.kata Kapolres
AKBP .Reko.
Kapolres AKBP Reko Indro Sasongko langsung memimpin pasukan untuk mencari pelaku yang sudah pergi dari lokasi di semua pelabuhan kapal yang akan berangkat ke beberapa pulau di Mentawai.termasuk yang berangkat ke Padang.di periksa pihak Polisi.
Dalam kejadian pembunuhan tersebut pada malam itu kamar korban tidak terkunci karena takut dengan datangnya gempa dan tsunami, untuk berjaga jaga."baju rokok tersangka tertingal di tempat kejadian.
Korban berada sendiri di kamar, karena ,korban mempunyai penyakit TBC. maka korban diberi kamar tersendiri oleh yayasan dan terpisah dari anak anak asuh kaum.
Saat jumpa pers digelar,Kapolres Reko Indro Sasongko menerangkan di Asrama Kaum tersebut ada pengasuh bernama Martinus yang satu asrama dengan korban sementara Korban sebagai asisten Pengasuh bersama anak anak yayasan Kaum bertugas mengawasi anak anak di Yayasan Kaum di KM.1 Tuaijat.setiap harinya.
Kapolres AKBP Reko Indro Sasongko langsung memimpin pasukan untuk mencari pelaku yang sudah pergi dari lokasi di semua pelabuhan kapal yang akan berangkat ke beberapa pulau di Mentawai.termasuk yang berangkat ke Padang.di periksa pihak Polisi.
Dalam kejadian pembunuhan tersebut pada malam itu kamar korban tidak terkunci karena takut dengan datangnya gempa dan tsunami, untuk berjaga jaga."baju rokok tersangka tertingal di tempat kejadian.
Korban berada sendiri di kamar, karena ,korban mempunyai penyakit TBC. maka korban diberi kamar tersendiri oleh yayasan dan terpisah dari anak anak asuh kaum.
Saat jumpa pers digelar,Kapolres Reko Indro Sasongko menerangkan di Asrama Kaum tersebut ada pengasuh bernama Martinus yang satu asrama dengan korban sementara Korban sebagai asisten Pengasuh bersama anak anak yayasan Kaum bertugas mengawasi anak anak di Yayasan Kaum di KM.1 Tuaijat.setiap harinya.
Kapolres juga mengatakan untuk sementara ini pihaknya sedang bekerja keras dalam
mengungkap khasus pembunuhan JWT ini secepat mungkin agar terungkap
tegasnya,(heri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar