Kamis, 24 Maret 2016

Gila Kapal yang di Pinjamkan Lantamal,Bawa 1 Bungkus Sabu Siap Edar Berhasil Disita Polisi pada Penggerebekan di Demaga Tuapeijat Mentawai


Mentawa- 25/3/2016-Satuan Reserse Narkoba Polres Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, terus melakukan pengembangan pasca penggerebekan di atas kapal Baruna jaya 9,- (22/3/2016) petang. Satu terduga penjual sabu lainnya berhasil diamankan yakni oknum AD.


“Artinya sudah ada satu terduga penjaja barang terlarang ini yang berhasil dibekuk aparat berwajib kemaren. Parahnya, satu orang diketahui masih oknum polisi. Identitas satu terduga penjual narkoba itu adalah Ad (30).dalam penyelidikan Kapolres Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk di tindak lanjuti kata Kapolres ,AKBP Reko Indro Sasongko

“Selain memeriksa dua orang saksi dari ABK kapal tersebut, Satres Narkoba dan Timnya juga berhasil mengamankan sabu yang telah dikemas menjadi siap edar. Hitungan kasarnya, seberat sekitar 2 gram.di bungkusannya.

“Khasus Narkoba di Atas Kapal yang di kelola oleh Rudi sentiong ini sudah terjadi sebanyak dua kali kata Pemuka masyarakat Karlo yang pertama terjadi di atas kapal Mentawai fast milik Rudi sendiri,dan sekarang di kapal Baruna Jaya ini ujarnya

“Karlo menerangkan sekarang yang ke dua kalinya diatas kapal Baruna jaya.9 Milik Lantamal untuk menggatikan kapal Mentawai Fast milik Rudi yang naik doking tapi kok, membawa narkoba melalui kargo yang begitu ketat dilakukan oleh istri Rudi di pelabuhan Muara Padang dengan menerima pakat kargo satu on pun barang siapapun harus bayar tidak mau kurang ongkosnya kata petugas kargo di loket Muara padang ini perintah isrti Rudi.

Kita mintak kata Karlo Kepada Kapolres dan Kapolda Sumatera Barat agar memeriksa agen yang di kelola oleh Rudi di Muara Padang dan sipenerima barang melalui kargo yang di pimpin oleh istrinya agar di periksa karena mereka yang menerima paket tersebut.di Muara Padang.semua CCTV.di sana.

“Kepada Bapak Lantamal Sumatera Barat yang terhormat kepercayaan bapak untuk membatu masyarakat Kepulauan Mentawai agar kapal tidak tergangu dalam transportasinya kami hargai dengan sangat baik, tapi pengelolaan kapal yang bapak berikan kepercayaan itu di cederai oleh khasus norkoba yang memalukan,”karena pengelola kapal dia, hanya perpikir uang tidak peduli dengan keaman negara atau daerah maka bapak di rusak oleh pengelola kapal tersebut.(heri)         


Tidak ada komentar:

Posting Komentar