Mentawa- 25/3/2016-Satuan Reserse
Narkoba Polres Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, terus melakukan
pengembangan pasca penggerebekan di atas kapal Baruna jaya 9,- (22/3/2016)
petang. Satu terduga penjual sabu lainnya berhasil diamankan yakni oknum AD.
“Artinya sudah ada satu terduga penjaja
barang terlarang ini yang berhasil dibekuk aparat berwajib kemaren. Parahnya,
satu orang diketahui masih oknum polisi. Identitas satu terduga penjual narkoba
itu adalah Ad (30).dalam penyelidikan Kapolres Kabupaten Kepulauan Mentawai
untuk di tindak lanjuti kata Kapolres ,AKBP Reko Indro Sasongko
“Selain memeriksa dua orang saksi dari
ABK kapal tersebut, Satres Narkoba dan Timnya juga berhasil mengamankan sabu
yang telah dikemas menjadi siap edar. Hitungan kasarnya, seberat sekitar 2 gram.di
bungkusannya.
“Khasus Narkoba di Atas Kapal yang di
kelola oleh Rudi sentiong ini sudah terjadi sebanyak dua kali kata Pemuka
masyarakat Karlo yang pertama terjadi di atas kapal Mentawai fast milik Rudi
sendiri,dan sekarang di kapal Baruna Jaya ini ujarnya
“Karlo menerangkan sekarang yang ke dua
kalinya diatas kapal Baruna jaya.9 Milik Lantamal untuk menggatikan kapal
Mentawai Fast milik Rudi yang naik doking tapi kok, membawa narkoba melalui
kargo yang begitu ketat dilakukan oleh istri Rudi di pelabuhan Muara Padang
dengan menerima pakat kargo satu on pun barang siapapun harus bayar tidak mau
kurang ongkosnya kata petugas kargo di loket Muara padang ini perintah isrti
Rudi.
Kita mintak kata Karlo Kepada Kapolres dan
Kapolda Sumatera Barat agar memeriksa agen yang di kelola oleh Rudi di Muara
Padang dan sipenerima barang melalui kargo yang di pimpin oleh istrinya agar di
periksa karena mereka yang menerima paket tersebut.di Muara Padang.semua
CCTV.di sana.
“Kepada Bapak Lantamal Sumatera Barat yang
terhormat kepercayaan bapak untuk membatu masyarakat Kepulauan Mentawai agar
kapal tidak tergangu dalam transportasinya kami hargai dengan sangat baik, tapi
pengelolaan kapal yang bapak berikan kepercayaan itu di cederai oleh khasus
norkoba yang memalukan,”karena pengelola kapal dia, hanya perpikir uang tidak
peduli dengan keaman negara atau daerah maka bapak di rusak oleh pengelola
kapal tersebut.(heri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar