Mentawai- Sejak merdeka, hubungan luar negeri Indonesia berpatokan
pada kebijakan luar negeri "bebas dan aktif" dengan mencoba mengambil
peran dalam berbagai masalah regional.Internasional Kata Lasamana TNI Hinsa P.L.Tobing.rabu (16/3)
di Aula Kantor Bupati Mentawai.saat berkunjung ke Mentawai.
“Terkhusus peran TNI AL. Terangnya sesuai
ukuran dan lokasinya, namun menghindari keterlibatan dalam konflik di antara
kekuatan-kekuatan besar dunia.yang bisa membuat komplik terbuka itu,bisa kita
lakukan dengan bergabungnya 37 Negara Besar ikut serta dalam Multilateral
Exsise Komondo Mentawai 2016 nanti.walaupun beberapa Negara ada yang terlibat
komplik Laut Cina Selatan.tapi mereka bersatu di Multilateral Exsise Komondo
Mentawai.Sumatera Barat Indonesia..
“Kebijakan luar negeri Indonesia
pada masa Reformasi yang dipimpin Presiden Jokowi beralih dari sikap
anti-Barat dan anti-Amerika dan Anti Cina saat ini sudah berobah lebih terbuka
dan memegang peran untuk kesetabilan Dunia yang bisa dilaksanakan Indonesia
dengan posisi yang terhormat.di Mata Dunia.
“pemerintah Indonesia mempertahankan
garis besar kebijakan luar negeri, di bawah Presiden Jokowi yang moderat dan
independen.dan juga terbuka, Banyaknya masalah di luar negeri kita selesaikan
dengan baik, karena indonesia adalah Negara Besar yang selalu membatu untuk
kedamaian Dunia kata Laksamana TNI Hinsa P.L Tobing.ke wartawan saat di
wawancara.Media massa.
“Kapal Kapal Perang nanti berjumlah 48 Unit dari Negara Negara Besar yang berkelas
kapal Induk yang mengikuti Multilateral Exsise Komondo di Mentawai dan
bergabung semuanya melaksanakan Program kemanusian di Kabupaten Kepulauan Mentawai.dan
Padang
Laksamana TNI Hinsa P.L Tobing menerangkan Multilateral Exsise Komondo
Mentawai 2016. adalah pembuktian bahwa bangsa Indonesia bisa menyatukan Bangsa
Bangsa lain yang bertikai dengan Damai di Multilateral Exsise Komondo Mentawai
.Pungkasnya (heri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar