Rabu, 09 Desember 2015

Golput Ungul 52 % di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Mentawai-Barisan Muda Dari Lsm Pekat Indonesia Bersatu Mentawai.memprediksi hampir separuh pemilih di Pilkada Sumbar tidak akan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) alias golput.di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Kesimpulan ini diperoleh setelah Barisan Pekat Indonesia Bersatu menyelenggarakan hitungan Cepat pemilihan Gubenur Sumatera Barat  pada 9 Desemberr 2015. Mereka memilih narasumber atau sampling sebanyak 558 orang.

“Hasilnya, 243 atau 48 persen narasumber akan memilih dan datang ke TPS, dan267 atau 52 persen golput,” kata Koordinator Tim Hitungan Cepat , Suherman, saat jumpa pers di Tuapeijat  9 Desember 2015.

Menurut Suherman, tingginya angka golput itu disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu yang mengemuka adalah warga merasa tidak terlibat atau tidak dilibatkan dalam Pilkada Sumatera Barat 2015 ini. Ketika disurvei di lapangan, banyak warga Kabupaten Kepulauan Mentawai. yang menjawab bahwa pilkada tahun ini sepi dan tidak seperti biasanya. “Mereka banyak yang bilang adem ayem dan sepi banget,” kata Suherman menirukan perkataan warga Mentawai.

Warga Mentawai, lanjut dia, membandingkan antara pilkada sebelumnya dengan
Pilkada 2015 ini. Pada pilkada sebelumnya, semua percetakan atribut, pemasangan atribut, iklan, dan beberapa perlengkapan tentang pilkada, diserahkan kepada masyarakat sehingga banyak masyakat yang bisa mengais rezeki dari pilkada itu dan bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat. “Jadi saat itu ada alasan masyarakat bisa antusias untuk mencoblos karena merasa dilibatkan,” kata Suherman.

Ini berbeda dengan Pilkada 2015. Sesuai aturan dan seiring dengan semangat untuk menekan biaya kampanye, semua atribut dicetak oleh KPU Priponsi. Ini rupanya yang membuat masyarakat terkesan tidak dilibatkan sama sekali dan tidak ada kesan pesta rakyat dalam Pilkada 2015 ini. “Makanya kami prediksi angka golput tidak akan turun, tetapi sebaliknya sangat cenderung naik,” kata Suherman.

Suherman menilai awalnya tujuan KPU Sumbar memang baik dengan menghandle semua atribut peraga Pilkada, namun ternyata setelah dilakukan penelitian tujuan itu tidak tercapai,malah tidak merata sampai ke desa desa, karena malah menambah angka golput.di Kabupaten Kepulauan Mentawai “Proses ini harus dibenahi oleh KPU ke depannya karena banyak masyarakat di desa desa terpencil yang tidak tau bahwa sekarang sedang berlangung pemilihan kepala daerah ,” ujarnya.

Selain itu, kata Suherman, alasan tingginya angka golput disebabkan oleh yakinnya masyakat Kabupaten Kepulauan Mentawai, menganggap walaupun dirinya tidak mencoblos, sudah dipastikan pemenangnya adalah pasangan inkumben,Banyak yang bilang, ngapain mencoblos, wong pemenangnya sudah jelas,” kata Suherman kembali menirukan narasumbernya..

Salah satu contohnya yang terjadi di kecamatan Sikakap dan Sipora Utara yang dekat dengan KPU Kabupaten Angka Golputnya malah Sangat Tinggi Sekali di Sikakap misalnya dari 7 ribu ,orang DPT yang Memilih ternyata yang datang hanya 605 orang juga di Sipora Utara dari 5,ribu orang yang datang memilih hanya ,2.2,01 orang .sementara anggaran untuk publikasi di KPU sangat Besar dimana kirjanya tim publikasi dan sosialisasi KPU itu,

Suherman berkata yang menang sekarang Golput dengan Sistem yang di Buat oleh KPU sunguh tragis pungkasnya (heri)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar