Jumat, 11 Desember 2015

Golput; Pilkada Dinilai Bentuk Hukuman Buat Kepongahan Penguasa


Mentawai- Pemuka Masyarakat Sipora Utara Artius menilai pilkada serentak 2015 merupakan bentuk hukuman dari pemilih atas kepongahan penguasa yang gemar memperkaya diri dan melupakan rakyat ketika berkuasa.Cendrung berbuat Korup dan Inkar Janji.kepada rakyat.

"Rentetan kasus dan wacana yang mengisi media masa dan media sosial seolah-olah mempertontonkan sikap apatisme penguasa terhadap rakyatnya," ujar Artius saat dihubungi Media Massa, Jumat (11/12).di Tuapeijat Mentawai.

Artius menilai seolah-olah dengan kekuasaan, elit bisa melakukan apa saja. Kalaupun publik memprotes, katanya elit hanya perlu berakrobatik mengalihkan isu saja atau mengalihkan isu baru maka Masyarakat Lupa.katanya.dengan khasus yang terjadi


"Lihat berapa banyak Khasus di Negara ini, atau masalah yang muncul selalu memperlihatkan watak cengeng kekuasaan yang ingin selalu dipahami oleh publik sekalipun mereka berulah.berbuat tercela  Pada saat yang sama tuntutan agar publik diperhatikan hanya direspons ala kadarnya tampa merasa berdosa dengan kemunafikan,yang mereka perbuat" jelas dia.
Hasil perolehan suara sementara pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Kabupaten Kepulauan Mentawai masih diungguli oleh pasangan nomor urut satu, MK-FB sebesar 5,332 suara.ini baru seperampatnya dari total suara di Mentawai 54. Ribu pemilih.



Menurut Artius, hal tersebut membuat publik marah dan memanfaatkan momen pilkada untuk menghukum kepongahan penguasa. Rakyat lebih memilih tidak menggunakan hak pilih dibandingkan memilih elite daerah yang pongah  dan memanfaatkan kekuasaan demi kepentingan pribadi dan kelompoknya. Seperti saat ini.

Contohnya, Golput di Mentawai 7,194 Orang-11 Desember 2015 10:40 WIB -Paling Tinggi di Kecamatan Siberut Selatan,di prediksi bisa melebih 50% suara golput.di Kabupaten Kepulauan Mentawai.secara keselurannya.




Sedangkan, pasangan IP-NA memperoleh suara sebanyak 3543 suara. Jumlah perolehan suara tersebut berasal dari 58 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di Mentawai.


“Ini baru perolehan sementara atau kurang dari 40 persen yang kita dapat dari TPS, yakni sebanyak 58 TPS dari 16,069 DPT dan 225 TPS di Kepulauan Mentawai,” kata Ketua KPU Kepulauan Mentawai Laurensius yang ditemui media massa, kemarin, (10/12).


Perolehan suara sementara tersebut, kata Laurensius, baru untuk lima kecamatan yang ada di Kepulauan Mentawai. Sementara, untuk Kecamatan Sikakap, sebagai TPS terbanyak yakni, 33 TPS dan Kecamatan Pagai Utara dan Pagai Selatan, belum bisa didapatkan datanya.


Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil perolehan suara dari masing-masing TPS lainnya di Kepulauan Mentawai. Di samping itu, dari 58 TPS, terlihat tingginya jumlah golput, terutama di Kecamatan Siberut Selatan.


“Sebanyak 14 dari 18 TPS di Kecamatan Siberut Selatan angka golputnya mencapai 1,870 orang. Sementara, total pemilih sebanyak 2,277 dari 4,147 DPT. Di Kecamatan Siberut Utara golput mencapai 1,272 orang dari 3,712 DPT, lalu di Kecamatan Sipora Utara golput mencapai 1,443 orang dari 2,950 DPT,” jelasnya.(heri) .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar